Jagalah Allah


  Dari Abil Abbas Abdullah bin Abbas a dia berkata :
"Dahulu aku pernah berada di belakang Rasulullah, lalu beliau bersabda
: *"Wahai
anak kecil sesungguhnya aku ingin mengajarimu beberapa kata, jagalah Allah,
maka pasti Allah menjagamu, jagalah Allah pasti kau akan menjumpai-Nya
dihadapanmu. Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika
engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah.
Ketahuilah, seandainya suatu umat berkumpul untuk memberikan manfaat
kepadamu maka mereka tidak bisa memberi manfaat tersebut kecuali yang telah
ditakdirkan Allah untukmu dan apabila mereka berkumpul untuk memadharatkanmu
maka mereka tidak bisa memadharatkanmu kecuali dengan apa-apa yang
ditakdirkan oleh Allah atasmu, telah di angkat pena dan telah kering
tinta"*(HR. Tirmidzi, dan dia berkata hadits hasan shohih).

Di dalamiwayat selain Tirmidzi : *"Jagalah Allah maka engkau akan
mendapatkan-Nya dihadapanmu, kenalilah Allah di kala senang maka Dia akan
mengenalmu di kala susah. Ketahuilah sesungguhnya apa yang tidak menimpamu
maka dia tidak akan menimpamu dan apa yang akan menimpamu pasti dia akan
menimpamu (tidak akan meleset). Dan ketahuilah bahwa kemenangan bersama
kesabaran, kelapangan bersama kesempitan dan setelah kesulitan pasti ada
kemudahan." *

*Takhrij Hadits*
Hadits shohih, hadits ini memiliki 7 jalan dan lafadznya berbeda-beda. Dan
yang paling baik adalahiwayat Hanasy ash-Shon'ani dari Ibnu Abbas a, dia
berkata : "Dahulu aku pernah dibelakang Rasululllah ......" Riwayat ini
dikeluarkan oleh Tirmidzi 2635 bersama Tuhfatul Ahwadzi dan ini lafadz
beliau, Ahmad 1/293, Ibnu Wahab dalam Al-Qodr 28, Abu Ya'la dalam musnadnya
2556, Ibnu Sunny dalam Amalul Yaum Wal Laila 327 dan Thobrani dalam Do'a 42
dari jalan Laits bin Sa'ad dari Qois bin Hajjaj dari Ibnu Abbas.

Syaikh Salim bin 'Id Al-Hilali mengatakan : Isnadnya shohih dan
perowi-perowinya tsiqoh.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad 1/203&207, Baihaqi dalam Asma' Wa
Sifat hal 97, Lalikai dalam Syarh Ushulu I'tiqod Ahli Sunnah Wal Jama'ah
1094&1095 dari jalan lain dari Qois bin al-Hajjaj. Dan juga dikuatkan oleh
Yazid bin Abi Habib dari Hanasy, dan ini dikeluarkan oleh al-Ajuri dalam
Syari'ah hal 198)
Syaikh Salim mengatakan : "Isnadnya shohih, meskipun sebagian jalan-jalannya
yang lain tidak luput dari kelemahan tapi pegangannya adalah yang telah di
sebut di atas. Wallahu a'lam.1 1. Shohih kitabul Adzkar wa dhoifuhu Syaikh
Salim bin 'Id Al-Hilaly 2/999-1000.

*Kedudukan Hadits*
Ibnu Rojab v berkata : "Hadits ini mengandung wasiat yang berharga dan
kaidah-kaidah umum tentang hal-hal penting dalam agama, sampai-sampai
sebagian Ulama mengatakan 'ketika aku merenungi hadits ini aku sangat
tertarik sekali dan hampir-hampir aku gemetar.' Maka sangat disayangkan jika
ada yang tidak tahu dan tidak memahami makna hadits ini."

*Penjelasan Hadits*
Nabi bersabda :
*"Jagalah Allah maka Allah pasti menjagamu".*

Maknanya adalah jagalah perintah-perintah, larangan-larangan dan
batasan-batasan serta hak-hak Allah yaitu dengan menjalankan apa yang Allah
dan Rasul-Nya perintahkan serta menjauhi apa yang di larang. Barangsiapa
yang melaksanakan hal itu maka Allah telah memujinya dalam firman-Nya :
*"Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu
kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).
(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak
kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat."* (QS.Qoof:
32-33)

Termasuk hal yang penting untuk di jaga adalah sholat sebagaimana firman
Allah ta'ala :
*"Jagalah segala sholatmu dan sholat wustho (shalat ashar)."* (QS.
Al-Baqoroh : 238)

Allah sangat memuji orang yang menjaga sholatnya:
*"Dan orang yang selalu menjaga sholat mereka."* (QS. Al-Ma'arij : 34)

Allah juga memerintahkan untuk menjaga sumpah:
*"Dan jagalah sumpahmu"* (QS. Al-Maidah : 89)

Dan memerintahkan untuk menjaga kemaluan :
*"Dan orang laki-laki dan orang perempuan yang menjaga kemaluan-kemaluan
mereka."* (QS. Al-Ahzab: 35).
Sabda Nabi : *"Maka pasti Allah menjagamu"* maknanya adalah barangsiapa yang
menjaga perintah-perintah Allah serta menjalankan kewajiban-kewajiban dan
meninggalkan yang dilarang maka pasti Allah menjaganya, karena balasan itu
tergantung dari perbuatannya.

Allah berfirman :
*"Jika kalian menolong Allah maka pasti Allah menolong kalian"* (QS.
Muhammad : 7).
Penjagaan Allah kepada hamba-Nya di dunia ini berupa penjagaan terhadap
kebaikan dan kemaslahatan dunia, badan, harta serta keluarganya.

Allah berfirman :
*"Sedang ayahnya adalah seorang yang sholeh"* (QS. Al-Kahfi : 82).
Imam Ibnu Katsir v berkata (tentang tafsir ayat tersebut) : "Di dalam ayat
ini terdapat dalil bahwa orang yang sholih itu keturunannya akan di jaga
oleh Allah. Barokah ibadahnya akan meliputi mereka di dunia dan di akhirat.
Dan dengan syafaatnya di hari akhir kelak mereka akan di angkat derajatnya
di surga untuk menyejukkan pandangan orang tua mereka, sebagaimana yang
tercantum dalam al-Qur'an dan as-Sunnah, Said bin Jubair mengatakan bahwa
Ibnu Abbas menafsirkan ayat di atas dengan ucapan beliau : Mereka berdua di
jaga dengan sebab kesholehan kedua orang tua mereka." 2 2. Tafsir Ibnu
Katsir 3/134.

Barangsiapa yang menjaga Allah pasti Allah menjaganya dari segala mara
bahaya. Sebagaimana perkataan salaf : "Barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah, maka dia telah menjaga dirinya, dan barangsiapa yang tidak bertakwa
maka dia telah menelantarkan dirinya sendiri sedang Allah tidak butuh
kepadanya."

Diantara penjagaan Allah yang amat menakjubkan adalah penjagaan-Nya bagi
seseorang yang bertakwa dari binatang buas. Bahkan binatang buas tersebut
menjadi penjaganya seperti yang terjadi pada Safinah pembantu Rasulullah
ketika perahunya pecah dan dia terdampar di sebuah pulau. Lalu dia melihat
seekor harimau tapi harimau tersebut malah menunjukinya jalan keluar hingga
harimau itu berhenti seraya bersuara (meraung) seakan-akan dia mengucapkan
selamat berpisah dan akhirnya harimau itupun kembali ketempatnya semula. 3
3. Diriwayatkan oleh Tabrani dalam "Al-Mu'jam Al-Kabir" dengan sanad yang
hasan lihat juga "Jami'ulum Wal Hikam" hal 468 oleh Ibnu Rajab.

Penjagaan Allah bagi hamba-Nya juga berupa penjagaan terhadap agama dan
keimanannya dari segala syubhat yang menyesatkan dan dari syahwat yang
diharamkan hingga dia bertemu Allah dalam keadaan diridhoi-Nya. Oleh karena
itu Nabi berdoa agar di jaga oleh Allah ta'ala :
*"Ya Allah, jika engkau mewafatkan diriku maka ampunilah aku, dan jika
engkau membiarkan diriku hidup maka jagalah aku sebagaimana engkau menjaga
orang-orang yang sholeh."* [4] 4. HR. Bukhari 8/169.

Nabi Yusuf di jaga oleh Allah dari fitnah yang menyesatkan dan dari syahwat
yang diharamkan, Allah berfirman :
*"Demikianlah kami palingkan dia dari kejelekan dan kekejian, sesungguhnya
dia termasuk hamba-hamba kami yang ikhlas"* (QS. Yusuf : 24)

*Kebersamaan Allah Dengan Hambanya yang Bertakwa*
Nabi bersabda :
*"Jagalah Allah pasti kau akan menjumpai-Nya dihadapanmu."* Barangsiapa yang
menjaga perintah-perintah Allah dalam diri dan keluarganya serta istiqomah
di atas al-Quran dan Sunnah, maka Allah pasti bersamanya [5] 5. Arti
kebersamaan ini bukan seperti yang diyakini orang-orang wihdatul wujud
(Manunggaling Kawulo Gusti) dari kalangan extrim sufi yang meyakini Allah
bersatu dalam diri makhluk-Nya atau hamba-Nya yang sholeh -Maha suci Allah
dari apa yang mereka katakan-. Ini bukan dari Islam bahkan ini adalah aqidah
orang-orang Nashara tentang Isa q. Sesungguhnya Allah bersemayam di atas
Arsy-Nya di atas langit ketujuh : *"Allah yang Maha Penyayang bersemayam di
atas Arsy"* (QS. Thoha : 5)

Allah bersama dengan hamba-Nya dengan penglihatan, pendengaran, pengawasan
atau pertolongan-Nya,-pent. dalam setiap keadaan. Allah akan memberinya
petunjuk dan taufik, melindungi, menolong dan menjaganya. Allah ta'ala
berfirman :
*"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang
berbuat kebaikan."* (QS. An-Nahl : 128).

Dan Allah berfiman kepada Musa dan Harun :
"Janganlah kalian berdua takut, sesungguhnya Aku bersama kalian. Aku
mendengar dan melihat" (QS. Thoha : 46).
Allah juga berfirman menceritakan tentang Musa q :
"Sesungguhnya Rabbku bersamaku Dialah yang memberiku petunjuk" (QS.
Asy-Syu'ara : 62).

Dan Nabi Muhammad pernah berkata kepada Abu Bakar a :
"Janganlah kau bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita" (QS.
At-Taubah : 40).

Inilah kebersamaan Allah yang khusus (bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan
bertakwa-pent) yang berupa pertolongan, penjagaan dan bantuan seperti yang
dijelaskan oleh para Ulama. Hal ini berlainan dengan kebersamaan-Nya secara
umum (bagi semua makhluk-Nya yang kafir atau yang mukmin yang berupa
pengawasan dan pendengaran serta penglihatan-pent) seperti dalam firman-Nya
:
"Tiada pembicaraanahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang
keempatnya" (QS. Al-Mujaadilah : 7)

Dan firman-Nya :
"Tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah padahal Allah beserta mereka"
(QS. An-Nisaa : 108).
Kebersamaan ini berupa pengetahuan Allah, pengawasan-Nya terhadap
perbuatan-perbuatan mereka dan ini mengandung ancaman.

*Hukum Minta Pertolongan*
Nabi bersabda :
"Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah". Yang di maksud dengan
meminta di sini adalah berdo'a dan do'a itu adalah ibadah. Allah ta'ala
berfirman :
"Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya" (QS. An-Nisaa : 32)

Allah ta'ala mengancam orang sombong yang tidak mau berdo'a kepada-Nya.
"Dan Robb kalian berfirman : Berdo'alah kepadaku maka pasti aku akan
kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari menyembah kepada-Ku
maka pasti mereka akan masuk ke neraka jahannam dalam keadaan hina." (QS.
Al-Mukmin : 60)

Maka wajib bagi seorang Muslim untuk dia tidak meminta/berdo'a kepada selain
Allah dalam hal-hal yang tidak sanggup untuk melakukannya kecuali Allah.
Barangsiapa yang meminta/berdo'a kepada selain Allah maka dia terjerumus
kedalam kesyirikan yang Allah telah melarang hamba-Nya darinya. Allah
berfirman :
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdo'a kepada selain
Allah yang tidak bisa memperkenankan do'anya sampai hari kiamat" (QS.
Al-Ahqof : 5).

Ibnuajab v berkata: "Ketahuilah bahwa meminta kepada Allah adalah suatu yang
wajib dilakukan. Karena meminta itu mengandung arti merendahkan diri, tunduk
serta mengharapkan dan membutuhkan dari sang peminta (hamba). Dan hal
tersebut juga mengandung pengakuan akan kemampuan yang di minta (Allah)
untuk menghilangkan kesusahan dan mendatangkan kemanfaatan. Tidak ada yang
patut untuk seorang Muslim itu merendahkan diri dan mengharapkan kecuali
kepada Allah saja. Dan inilah hakikat ibadah. [6] 6. Jamiul ulum wal hikam
hal. 181

Adapun meminta manusia dalam perkara-perkara dunia yang mereka sanggup
melakukannya maka hal ini (sebenarnya tidak dibolehkan kecuali pada waktu
darurat-pent). Banyak hadits-hadits yang mencela meminta kepada manusia dan
menganjurkan untuk bersikap memelihara diri dari meminta-minta. Nabi pernah
bersabda : "Wahai Qobishoh, sesungguhnya meminta itu tidak dibolehkan
kecuali dalam salah satu dari tiga hal, yaitu :
1. Seseorang (yang mendamaikan pertikaian antara manusia lalu) dia
menanggung beban biayanya maka boleh baginya meminta hingga dia
mendapatkannya kemudian dia berhenti dari meminta.
2. Seseorang yang tertimpa bencana hingga musnah hartanya maka boleh baginya
untuk meminta hingga dia mendapatkan hal yang bisa menopang hidupnya.
3. Seseorang yang tertimpa kemiskinan yang sangat hingga 3 orang yang cerdik
dari kaumnya berkata: telah menimpa orang itu kemiskinan yang sangat maka
boleh bagi orang ini untuk meminta sampai dia mendapatkan hal yang bisa
menopang hidupnya.

Selain ketiga hal ini -wahai Qobishoh- meminta-minta itu termasuk memakan
harta yang haram" (HR Muslim)
Hadits di atas ini menunjukkan akan haramnya meminta-minta dan hal tersebut
tidak dibolehkan kecuali karena terpaksa seperti yang disebutkan dalam
hadits atau yang semisalnya.

Allah I memuji hamba-hamba-Nya yang memelihara diri mereka dari
meminta-minta kepada manusia. Allah ta'ala berfirman :
"Berinfaklah kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah ; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi ; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu
kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada
orang secara mendesak." (QS. Al-Baqoroh : 273)

Nash-nash tentang hal ini banyak sekali, sebagiannya mengharamkan (seperti
hadits di atas) dan sebagiannya lagi memakruhkan, semisal seorang meminta
kebutuhan pribadinya kepada sahabatnya seperti kendaraan, bejana, pensil
dll. Nabi pernah membaiat sekelompok dari sahabatnya untuk mereka tidak
meminta kepada manusia sesuatupun (diantaranya Abu Bakr, Abu Dzar dan
Tsauban). Pernah salah satu dari mereka suatu ketika jatuh cemeti atau tali
kendali untanya, maka diapun tidak mau meminta seseorang untuk mengembalikan
kepadanya. Maka sebagian Ulama ketika mengomentari hadits di atas berkata :
"Didalamnya ada penjelasan bolehnya berpegang dengan keumuman (hadits)
karena mereka dilarang meminta (secara umum) dan didalamnya juga terdapat
anjuran untuk memelihara diri dari meminta-minta walaupun sesuatu yang
kecil"

*Meminta Pertolongan Hanya Kepada Allah Saja*
Nabi bersabda :
"Apabila engkau meminta pertolongan mintalah kepada Allah."
Seorang hamba meskipun memiliki kedudukan, kehormatan dan kekuasaan dia
masih lemah dan fakir (membutuhkan) untuk mendapat manfaat dan untuk
terhindar dari kemudharatan. Oleh karena itu wajib baginya meminta
pertolongan kepada Allah saja untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
Barangsiapa yang di tolong Allah maka dialah yang beruntung dan di beri
petunjuk. Dan barangsiapa yang tidak di tolong Allah dan dibiarkan saja maka
dia orang yang merugi dan gagal. Oleh karena itu besar sekali kedudukan
ucapan (laa haula wala quwwata illa billahi). Ucapan tersebut adalah harta
karun dari surga sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah. Karena ucapan
tersebut mengandung pengakuan bahwa tidak ada daya kekuatan bagi seorang
hamba untuk berbuat kecuali dengan pertolongan Allah ta'ala.

Oleh karena itu wajib bagi seorang muslim untuk meminta pertolongan hanya
kepada Allah saja baik dalam menjalankan ketaatan atau meninggalkan
kemaksiatan atau dalam bersabar atas semua yang menimpanya dan dalam
istiqomah (di atas agama-Nya) hingga dia bertemu Allah di hari yang tidak
bermanfaat lagi harta dan anak keturunan. Allah ta'ala berfirman :
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan" (QS. Al-Fatihah : 5).
Nabi bersabda : "Bersungguh-sungguhlah untuk berbuat yang bermanfaat dan
mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan engkau lemah" (HR. Muslim
5/521)

*Iman Kepada Qodo' dan Qodar*
Nabi bersabda :
"Ketahuilah seandainya suatu umat berkumpul untuk memberikan manfaat
kepadamu maka mereka tidak bisa memberi manfaat tersebut kecuali yang telah
ditaqdirkan Allah untukmu dan apabila mereka berkumpul untuk memadharatkanmu
maka mereka tidak bisa memadharatkamu kecuali dengan apa-apa yang
ditakdirkan oleh Allah atasmu, telah di angkat pena dan telah kering tinta"

Di dalam hadits Rasulullah inilah terdapat penjelasan tentang Qodho' dan
Qodar, maka wajib bagi seorang hamba untuk mengimaninya. Allah ta'ala
mengetahui segala sesuatu yang dikerjakan hamba-Nya berupa kebaikan dan
kejelekan dengan terperinci dan ilmunya tidak didahului oleh ketidak tahuan.
Dan Allah maha mengetahui apa yang menimpa seorang hamba dari kebaikan (atau
musibah) dan dia telah menuliskannya di lauhul mahfudz. Nabi bersabda:
"Sesungguhnya Allah menuliskan takdir semua makhluk ini sejak 50.000 tahun
sebelum Allah menciptakan langit dan bumi" (HR. Muslim) Beliau juga bersabda
: "Sesungguhnya makhluk pertama yang diciptakan Allah adalah al-Qolam lalu
Allah mengatakan kepadanya : Tulislah (takdir semua makhluk ini -pent), maka
sejak itupun berjalan takdir Allah hingga hari kiamat" (HR. Ahmad 5/317 dan
dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Syarh Aqidah Thohawiyah hal. 294)

Seorang hamba tidak akan di timpa oleh sesuatu pun dari kebaikan dan musibah
melainkan yang telah Allah takdirkan baginya. Barangsiapa yang akan Allah
beri kebaikan maka tidak ada seorang pun dari penghuni langit dan bumi yang
bisa menghalangi kebaikan tersebut, meskipun mereka bersatu-padu. Hal ini
telah Allah jelaskan dalam al-Qur'an :
"Katakanlah : tidak ada yang menimpa kami melainkan yang telah Allah
tuliskan untuk kami" (QS. At-Taubah : 51).

Dan Allah berfirman :
"Katakanlah : sekiranya kamu berada dirumahmu, niscaya orang-orang yang
telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar juga ketempat mereka
terbunuh" (QS. Ali-Imran : 154).

Oleh karena itulah Nabi bersabda :
"Telah di angkat pena dan telah kering tinta".

Ibnu Rojab berkata : "Ini adalah kinayah/perumpamaan akan
berlalunya/berjalannya semua takdir dari waktu yang lampau. Karena sebuah
buku yang telah selesai penulisannya dan telah di angkat pena serta berlalu
lama maka tinta pena yang di buat menulis itupun kering begitu pula yang
dibuat menulis di kitab tersebut. Ini adalah seindah-indahnya
perumpamaan/kinayah" 7 7. Jami'ul Ulum Wal Hikam hal. 182

Kenalilah Allah di Kala Senang Maka Allah Akan Mengenalimu di Kala Susah
Ini adalah kata-kata mutiara Nabi yang selayaknya untuk diingat dan
disebarkan. Didalamnya ada seruan untuk selalu ingat kepada Allah di kala
senang, aman, sehat, dan kaya serta gagah perkasa. Mengingat-Nya adalah
dengan menjalankan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan
larangan-larangan-Nya serta dengan melaksanakan yang sunnah/nafilah.
Barangsiapa yang ingat Allah di kala bahagia maka Allah pasti akan
mengenalinya di kala kesempitan, kemiskinan, kesusahan dan di saat dia
berduka cita serta menderita. Berapa banyak kesusahan di dunia ini yang
menimpa seorang muslim, akan tetapi jika Allah mengenalinya maka Allah akan
membantu dan menguatkannya di atas kebenaran dan menolongnya.

Sesungguhnya Nabi Muhammad selalu mengenal Rabb-Nya di kala senang dan
bahagia hingga Allah pun mengenali/menolong beliau di kala di gua (tsaur),
di perang Badar & Ahzab. Dialah yang menolong Nabi-Nya dan meninggikan
benderanya. Demikian pula dengan Nabi Yunus q beliau selalu mengenali
Rabbnya di kala suka cita maka Allah pun mengenalinya di kala di dalam perut
ikan dan Allahlah yang menyelamatkannya.

*Kemenangan Bersama Kesabaran*
Nabi bersabda :
"Ketahuilah bahwasanya kemenangan itu bersama kesabaran".
Hal ini dikuatkan oleh firman Allah ta'ala :
"Berapa banyak kelompok yang sedikit bisa mengalahkan kelompok yang banyak
dengan seizin Allah. Dan Allah bersama orang-orang yang bersabar" (QS.
Al-Baqarah : 249)

Dan firman-Nya :
"Jika ada diantara kalian seribu orang maka mereka akan mengalahkan 2000
(pasukan musuh) dengan seizin Allah. Dan Allah bersama orang-orang yang
bersabar" (QS. Al-Anfal : 66)

Sabar adalah perangai mulia yang selalu dibutuhkan oleh seorang muslim
hingga dia dapat melaksanakan perintah Allah. Bencana yang ditimpakan Allah
kepada hamba-hamba-Nya juga membutuhkan kesabaran. Begitu pula
gangguan-gangguan danintangan-rintangan yang dihadapi oleh seorang muslim
dalam perjalanan dakwahnya memerlukan kesabaran. Meninggalkan nafsu syahwat
dan larangan-larangan Allah sangat membutuhkan kesabaran. Karena hawa nafsu
itu selalu menggoda manusia akan tetapi yang bisa selamat hanyalah yang di
jaga oleh Allah ta'ala. Menjaga keta'atan kepada Allah membutuhkan kesabaran
dan demikian juga dengan memerangi musuh-musuh Allah sangat menbutuhkan
kesabaran. Karena jihad didalamnya banyak onak dan duri. Bersabar dalam
menghadapi mereka merupakan sebab kemenangan seperti yang di jelaskan oleh
Rasulullah. Kemenangan yang dijanjikan oleh Rasulullah ini mencakup 2 bentuk
jihad, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Rajab :

"Kemenangan itu mencakup 2 bentuk jihad, Jihad melawan musuh yang
dhohir/nampak dan jihad melawan musuh yang batin/tidak nampak (yaitu hawa
nafsu). Barang siapa yang bersabar menghadapi keduanya maka dia akan
mendapat kemenangan dan pertolongan. Dan barang siapa yang tidak bersabar
menghadapi keduanya maka dia akan kalah dan menjadi tawanan atau terbunuh."
8 8. (Jami'ul Ulum wal Hikam 186)

*Kelapangan Datang Setelah Kesempitan*
Nabi bersabda :
"Sesungguhnya kelapangan datang setelah kesempitan."
Musibah, fitnah, ujian dan cobaan kadang menghujani diri seorang muslim,
semakin lama terkadang semakin bertambah dan seolah-olah dunia terasa sempit
baginya. Maka kesedihan dan kesusahan pun menghimpitnya, tapi apabila dia
bersabar dan mengharapkan pahala Allah atas musibah tersebut serta dia
meyakini bahwa semua ini telah ditaqdirkan dan ditentukan oleh Allah dan dia
tidak putus asa akan pertolongan/rahmat Allah maka dia akan mendapatkan
pertolongan, pengampunan danahmat Allah. Dan akan datang kelapangan padanya.
Dan dibalik musibah itu sebenarnya banyak sekali hikmah dan pelajaran yang
bisa dipetiknya. Allah ta'ala berfirman :

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu.
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
macam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat" (QS. Al-Baqarah : 214).

Rasulullah pada waktu perang Ahzab ditimpa dan diuji dengan berbagai macam
ujian,asa takut, lapar, dingin dan kesulitan akan tetapi mereka para sahabat
bersama beliau selalu tegar menghadapi semua itu seperti tegarnya gunung
batu yang kokoh. Lalu datanglah pertolongan Allah.

*Kemudahan Pasti Datang Setelah Kesulitan*
Nabi bersabda :
"Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan."
Hal ini juga tercantum dalam firman-Nya :
"Allah akan menjadikan kemudahan setelah kesulitan" (QS. Ath-Tholaq : 7)

Dan firman-Nya :
"Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan dan sesungguhnya setelah
kesulitan ada kemudahan" (QS. Asy-Syarhu : 5-6)
Sesungguhnya kesulitan, kesedihan, kesempitan dan musibah-musibah itu akan
menjadikan seorang muslim suci dan bersih dari kotoran-kotoran (dosa dan
noda) dan akan menjadikan hatinya selalu bergantung kepada Allah dan semakin
bertambah ketergantungan ini seiring dahsyatnya musibah dan cobaan. Seorang
Muslim akan selalu merendahkan dirinya kepada Allah dengan niat yang ikhlas.
Dan inilah sebab dihilangkannya kesulitan. Diriwayatkan bahwa Imam Syafi'i
pernah mengatakan :
*Bersabarlah, karena kelapangan itu akan datang secepatnya
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala perkaranya maka dia akan
bahagia
Barangsiapa yang selalu menyerahkan diri kepada Allah maka dia tidak akan
ditimpa bencana
Dan barangsiapa yang mengharap kepada Allah dia akan mendapatkan harapannya*

Di dalam hadits di atas Rasulullah menekankan bahwa kemudahan tidak akan
kekal abadi selama dia mau bersabar dan mengharap pahala serta yakin bahwa
semua itu telah ditaqdirkan oleh Allah ta'ala dan tidak ada tempat untuk
melarikan diri darinya, lalu diapun tetap istiqomah di atas agama-Nya.

*Pelajaran-Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari Hadits*
1. Diharapkan bagi seorang guru untuk memusatkan perhatian murid sebelum
dimulainya pelajaran. Hal ini diambil dari sabda beliau : "Wahai anak kecil,
aku ingin mengajarimu beberapa kata"
2. Anjuran untuk mendidik dan mengajari anak-anak ilmu agama
3. Anjuran untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dalam hal-hal yang
bermanfaat di dunia dan di akhirat. Sebagaimana Rasululllah menggunakan
kesempatan berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan memberikan
wasiat berharga bagi Ibnu Abbas a yang membonceng di belakang beliau.
4. Anjuran untuk bersifat jantan dan berani tapi dengan memakai akal pikiran
dan mengerahkan daya upaya. Barangsiapa yang meyakini bahwa madharat dan
manfaat itu hanya di tangan Allah dan bahwasanya yang menimpa dirinya dari
manfaat dan madharat itu dari taqdir Allah maka hal ini semua akan
menjadikannya gagah berani.

*Maraji':*
Qowaaid Wa Fawaid Minal Arbain An-Nawawiyah oleh Nadzim Muhammad Sulthon,
hal. 169-178.


Share:

Tidak ada komentar:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.